Kamis, 05 April 2012

Penghujung UTS = awal System

UTS semester 4 uda lewat. lewat begitu aja. Ga kerasa apa-apa. Aneh. Memang. Kata Agnes Monica bener, beliau sambil joget2 muterin kepala plus kibas rambut berbicara "life is never flat". ya, anda benar nes, life is never flat, moreover, life is getting decline. Awalnya, yang namanya ujian apapun itu ditahun pertama, serasa ijab kabul, harus serius, ga bole ngulang, ga bole gagal. tapi sekarang ujian jadi beda2, klo semacam UTS begini ujian dianggep debu yang masuk ke mata, tapi klo ujian semacam uas itu kayak kelilipan serangga, harus diantisipasi, apalagi ujian pas naik tingkat, itu serasa kelilipan lemari es, harus bener2 ga bole terjadi.

Tapi apa daya... (nyanyi #kerispatih : penantian hidup) makin kesini uts itu kagak berasa. mulai dari segalanya serba kebut semalam, malah kebut beberapa jam. hahahahaha... aneh. tapi ini kayak berlaku ke semua mahasiswa gtu (kayaknya). berbekal soal2 tahun lalu merupakan ikhtiyar yang paling maksimal (menurut saya). Intinya mah sama belajar dari soal tahun lalu, tapi kemaren ngapalin jawaban tahun lalu. Yg saya lakukan hanya engkang kaki nunggu seseorang yang mau pinter bgt mau engga ngasih jawaban. Untungnya group angkatan kita lumanyan aktif malah sangat amat aktif menuju ujian. hahahaha (ketawa kemenangan). jadi nanti standar deviasinya ga terlalu timpang :P

Sabtu, 31 Maret 2012

Bidang 2 Supporting System SENAT MAHASISWA FK UNPAD

Sebuah organisasi dibentuk atas dasar kepentingan sekelompok orang akan kebutuhan dan tujuan yang sama. Berdasarkan pada inilah sudah semestinya suatu organisasi memiki mekanismenya tersendiri untuk mengembangkan potensi massa yang "mendukungnya". Inilah yang mengakibatkan adanya keberagaman sistem dalam organisasi dari pola gerak hingga ke ranah struktural yang mengikuti pola-pola tersebut. Keberagaman antar organisasi ini bahkan masih terjadi walau organisasi tersebut masih dalam ranah kerja yang sama semisal organisasi Kemahasiswaan.

Seperti halnya di institusi-institusi pendidikan lainnya, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran memiliki suatu organisasi penggerakkan roda kemahasiswaan di institusinya, yaitu Senat Mahasiswa FK UNPAD. Selayaknya organisasi yang lainnya, Sema FKUP membagi workload nya menjadi porsi-porsi yang dikelompokan sesuai dengan asupan tiap aspek yang dibutuhkan organisasi ini dan mahasiswa, karena dalam mengembangkan massanya, organisasi tersebut dituntut untuk ikut berkembang. Pembagian kerja ini dibagi atas 4 bidang, yaitu internal, pengembangan, supporting, dan eksternal. Organisasi-organisasi di luar secara umum hanya memiliki 3 sistem dalam organisasinya mengikuti konsep suatu mesin bekerja, input-proses-output, atau bila diimplementasikan berbentuk faktor internal, proses, dan eksternal. Disinilah fungsi fitrahnya suatu organisasi terlihat yaitu untuk memenuhi kebutuhan massanya. SEMA FKUP menambah satu fokus kerjanya yaitu di ranah supporting system. Salah satu alasannya yaitu berangkat dari kultur FK UNPAD itu sendiri yang sudah mengakar sekian tahun, yaitu nilai kolegalisme yang menuntut kesinergisan massa. Selain itu sektor pendukung yang tidak kalah penting yaitu sektor ponyokong dana demi berlangsungnya kegiatan-kegiatan yang memfasilitasi pemenuhan kebutuhan mahasiswa. Kedua hal ini bekerja dalam jalur yang sama yaitu SUPPORTING SYSTEM.

Dibandingkan dengan Fakultas Kedokteran yang lain, FK UNPAD bisa dibilang kental akan nilai kulturalnya yang terus dipegang baik oleh dekanat maupun mahasiswanya. Suguhan kultur ini sangat jelas ditanamkan di awal-awal periode penerimaan mahasiswa baru, yaitu adik sayang kakak, kakak sayang adik, yang kedepannya dikonversi dalam bentuk nilai kekeluargaan atau kolegalisme. Bahkan rasa kolegalisme ini masih erat di jenjang pendidikan klinis serta hingga profesi dokter. Lalu apa fungsi kolegalisme atau kekeluargaan dalam lingkup kerja SENAT? Nilai kekeluargaan ini diperlukan untuk menciptakan suasana kampus yang kondusif, karena sebaik apapun input-input baik ilmu maupun individu serta kerja mesin pengembangan potensi yang baik, namun secara internal massa kampus tidak kondusif, saya yakin sistem ini tidak akan menghasilkan output yang maksimal, yang mana output ini sebagai sarana pencitraan diri akan eksistensi sebuah organisasi. Sektor ini merupakan workload dari Seksi SOLID KOLEGA di SEMA FKUP.

Dalam fungsi SENAT sebagai wadah pemenuh kebutuhan mahasiswa, umumnya SENAT mengemas fungsi ini dalam bentuk kegiatan yang memfasilitasi pencapaian kebutuhn tersebut. Selain SDM dan softskill diperlukan dalam kegiatan-kegiatan ini, sektor dana tidak kalah penting sebagai asupan utama kegiatan tersebut dapat berjalan. Perlu diakui bahwa tidak sedikit acara-acara yang diselenggarakan oleh SENAT, maka dari itu fungsi salah satu seksi diperlukan untuk memberikan suntikan-suntikan dana. Selain itu tidak hanya memperkuat sisi financial namun sisi pengembangan softskill entrepreneur diperlukan agar mahasiswa mandiri dalam mencari kebutuhan finansial pada kegiatan-kegiatan mereka. Sektor ini dikemudikan oleh Seksi DANA USAHA. Namun tidak dipungkiri seksi ini juga membantu dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan mahasiswa di kampus, sehingga kerja seksi ini tidak terpatok hanya pada mencari keuntungan suatu organisasi namun juga sebagai fasilitator kebutuhan mahasiswa pula.

HAHAHAHAHAHAHA. kata-kata ini serius bangetlah. beda ama postingan-postingan sebelumnya...hihihi

Oh iya ini ada karikatur Bidang 2 lhoooo...



                


Sabtu, 04 Februari 2012

TARGET 2012


  • Delegation of GUNMA University JAPAN
  • Liburan semester ke Karimun Jawa/Pantai Sawarna
  • GPA 3.75
  • Scholarship
  • Winner of a research paper
  • Winner of poster research
  • Delegation of LKMM-nas FK UNAND 2012
  • Delegation of MMLC-nas FK UNPAD 2012
  • New GADGET (Blackberry)
  • Has an entrepreneur 


Kamis, 12 Januari 2012

EXAM is never flat

Seminggu ini perjalanan di FK terasa semakin sulit. Yak! sekarang saya berada di tengah-tengah minggu kematian ujian. Kenapa disebut kematian ? karena si peserta di sini mau ga mau pasti harus melewati tahapan ini, klo kasarnya mah, mau ada hujan badai UAS tetep jalan.

Untuk masalah penataan jadwal, FK ini agak sedikit sombong, jadwalnya agak sedikit rapi dibanding fakultas lain. Fakultas lain klo ujian jadwalnya acak-adut-ewer-ewer terserah dosennya mau kapan ujiannya, dan itu selalu menjadi misteri, hanya dosennya yang tau, and it is insidious! So, you should be ready of an exam anytime! Nah klo FK, itu kita uda dikasih rundown-nya dari pembukaan mpe penutupan, dan jangan harap itu jadwal bakal sekonyong2 berubah.

Hal pertama yang biasa dilakukan anak FK adalah menyusun strategi belajar, karena anak FK yang tobat belajar hanya klo ujian itu jumlahnya lumayan di atas rata-rata. Jadwal ujian kali ini dirasa anak2 2010 lain lumayan enak, dengan composisi :

  • Tepung OSCE sbg adonan dasar
  • Taburan remah2 PHOP di atas adonan OSCE
  • Di-topping dengan saus SOOCA yang "panas"
  • Serta bubuk2 "cabai kecil" CRP bersama saus SOOCA
  • Serta taburan akhir MDE, BHP, dan COMPRE
semua itu dioven selama 3 minggu dengan suhu terus ditingkatkan hingga minggu ke 2 dan kembali ke suhu standar. This is it, kue "pencabut kebahagian" ala bapak2 SBP

Track record yang sudah terekam hingga saat ini adalah, suksesnya menekan ledakan jumlah Remedial OSCE pada ujian OSCE minggu pertama, dengan kebobolan sebanyak 3 stase. Tapi 3 remedial ini lumayan menyiksa,   lebih menyiksa dari antrian BLT, tapi ga selebaii antrian zakat yang bisa nginjek2 orang di depan dengan asik, tanpa dosa, serta riang gembira. How it was? It was wasting my time. With only need truly 30 minutes, it wasted about 6 folds than it. uwoooooow

dan dilanjuti dengan krikil PHOP yang cuman bernilai 1 sks, but i means everything, karena hanya kerikil2 kecil ni yang akan menopang batu besar yang ringkih. How it was? lil bit worse than mid exam, perhaps, but still expect more :)

di awal minggu ke 2, disambut dengan terlalu hangat oleh SOOCA, dengan persiapan yang lebih buruk dari SOOCA2 sebelumnya, saya berhasil memetik angka baik "pertengahan", walau pun sedikit sedih karena kasus nya mudah dan saya dengan lalainya tidak menghapal kasus sepenuhnya, maafkan saya ya Hiperthyroid, telah memarginalisasi kamu :(

DAN yang diluar ekspektasi adalah CRP, ini kerikil cukup tajam, membuat tersandung, hingga masuk ke mata. Dengan belajar kurang dari 4 jam Lab CRP berhasil membuat saya ketar-ketir, resah-gelisah, gundah-gulanah meladeni soal di Lab. Com A5.2. yang hanya bisa saya lakukan adalah berdoa "aduuuh, ini gimana ya? kok ga bisa?" lalalalala. Totally guessing in whole numbers. Begitu juga dengan CRP tulis sama lasutnya :( the only one who can save me is Allah... 

Semua gangguan sistem itu dicoba untuk dihilangkan dengan merefresh "dekstop" home screen utama pikiran saya melalui HEDONISME kecil-kecilan di Jatos. Nonton Sherlock Holmes 2! walau pun itu yang kedua kalinya, dengan sebelumnya nonton pas abis ujian CRP lab.hohohooho

Rabu, 11 Januari 2012


Komisi Pendidikan Kagumi SMA Cahaya Madani Banten





Komisi X DPR RI yang salah satunya membidangi pendidikan sangat mengagumi SMA Cahaya Madani Banten Boarding School yang termasuk dalam Rintisan Sekolah Berstandart Internasional (RSBI). Sekolah tersebut diakui baik mutunya dan sangat tepat jika sekolah tersebut dikategorikan RSBI.

Kekaguman ini disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR Rully Chairul Azwar saat memimpin kunjungan kerja ke Provinsi Banten, Selasa (26/7) yang salah satunya mengunjungi SMA Cahaya Madani Banten Boarding School yang berlokasi di Pandeglang, Banten.

Rully mengatakan, ditengah-tengah keprihatinan yang mendalam melihat banyaknya bangunan sekolah yang rusak di Provinsi Banten, begitu berkunjung ke SMA ini, ada harapan besar bahwa Banten ternyata juga memiliki sekolah unggulan yang sangat berkualitas.

“Di tengah-tengah ketertinggalan Banten, saya sangat surprise dan bangga dengan sekolah ini,” kata Rully dengan sangat antusias.

Rully menambahkan, banyak rumor yang berkembang saat ini bahwa RSBI tumbuh bagaikan jamur di musim hujan. Sebutan RSBI itu seringkali tidak disertai dengan peningkatan mutu yang baik sehingga sekolah tersebut tak ubahnya sama dengan sekolah-sekolah lainnya.

Untuk itulah, Komisi X DPR perlu melakukan pengawasan terhadap munculnya RSBI-RSBI. Karena, katanya, banyak juga RSBI itu ada hanya ingin mengambil dana-dana untuk kepentingan sekolahnya.

Melihat langsung potensi yang dimiliki siswa siswi di sekolah ini tak diragukan lagi sekolah ini memang memiliki kualitas bertaraf internasional. Apalagi seperti dikatakan Kepala Sekolah SMA ini bahwa setiap tahunnya siswa siswinya dapat masuk 100 persen di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).            “Ini juga menjadi ukuran bahwa sekolah ini mempunyai mutu yang baik,” tambah Rully. 

Dia menambahkan, kalau Banten memiliki sekolah dengan model seperti ini, nantinya Banten tidak akan khawatir lagi dalam segi SDM, karena Banten memiliki SDM yang berkualitas untuk membangun daerahnya. “Anak-anak ini diharapkan menjadi calon pemimpin Banten yang akan datang,” katanya.

Apalagi melihat kondisi Banten sekarang dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) 18 %, di bawah APK nasional, tentunya Banten harus bekerja keras untuk meningkatkan APKnya di atas APK nasional.

Rully juga berharap SMA Cahaya Madani ini dapat meningkatkan prestasinya di tingkat nasional dan menjadi salah satu RSBI unggulan di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, beberapa siswa menampilkan kehebatannya berpidato di depan rombongan Komisi X DPR dengan berbahasa Indonesia, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Melihat penampilan mereka berpidato, anak-anak tersebut memang sangat fasih dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

Kepala Sekolah SMA Cahaya Madani Banten Boarding School, Adin Wahyudin menyampaikan bahwa siswa siswi yang masuk di SMA ini merupakan wakil-wakil lulusan terbaik dari seluruh kabupaten di Provinsi Banten.

Siswa siswi ini masuk dengan seleksi yang sangat ketat dan transparan. Setiap tahun sekolah ini hanya menerima murid 80 orang. Anak-anak ini tinggal di asrama sekolah sehingga  dapat lebih fokus belajar.    

Menurut Adin, sekolah ini menggunakan tiga bahasa pengantar yaitu bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.

Angkatan ke tiga dan ke empat lulusan SMA ini 100 persen diterima di Perguruan Tinggi Negeri, dengan pilihan fakultas yang favorit.

SMA Madani, kata Adin, juga telah banyak memperoleh prestasi dalam berbagai lomba baik di tingkat kabupaten, provinsi dan tingkat nasional.

Pihaknya berangan-angan untuk membawa sekolah ini ke tingkat nasional dan diperkenalkan sebagai sekolah yang memiliki IT dan program aplikasi sekolah yang dapat dibanggakan. Dia juga selalu berharap siswa siswi ini menjadi manusia yang mampu mewakili Indonesia di kancah internasional. 

Tentunya, kata Adin, untuk mewujudkan semua itu, dukungan moril dan materiil dari berbagai pihak terkait sangat diharapkan untuk menjadikan SMA Madani lebih berprestasi lagi. (tt)