Rabu, 13 Maret 2013

ISFP, is he proper to be leader?

ASSALAM!

satu bulan, Allah mendatangkan banyak cobaan, cobaan yang akan terus memperkuat hambanya, yang akan menaikkan derajat hamba-Nya, ketika ia mampu melewatinya. Dimulai dari permasalahan personal yang kronis, bertahun-tahun sudah permasalahan ini menemani hidup, tak pernah hilang, pun tak pernah tahu jalan keluar atas permasalahan ini, yang hanya bisa dilakukan adalah mencoba mereduksi dan tidak memaparkan ke dunia luar. diri ini makin sadar beratnya menjadi seorang ISFP di minggu berikutnya, amanah menjadi orang nomer satu di kemahasiswaan merupakan suatu pressure besar selama hidup. semakin hari semakin terpapar dengan kemahasiswaan dan fenomena kepemimpinan yang dijalani semakin paham pula diri ini akan personality yang dimiliki. ISFP seorang yang jarang menduduki amanah kepemimpinan, wajar karena memang berat untuk memboyong amanah tersebut di pundak seorang ISFP. Ia memang dapat menjadi pemimpin namun cenderng sebagai second leader di kelompok, ia hebat sebagai penasihat dengan pemikiran yang berbeda dari kelompok, pemikiran dari sudut pandang lain. cenderung "mati" saat terdapat orang dominan di suatu kelompok, sulit dan terdapat rasa enggan yang kuat dari dirinya untuk  menguasai forum dikelompok saat si "talk-active" bermain, yang ia bisa lakukan ialah duduk disamping orang yang ia percaya dan menggelontorkan semua pemikiran ke rekan dia.

Hal lain yang didapat dari seorang ISFP ialah, ia benar-benar sorang "artis", yang butuh dan ingin selalu disorot "spotlight", imbasnya untuk menarik "cahaya" kearah dirinya ia berfikir harus selalu tampil sebagai seorang "perfectionist", dan selalu larut dalam pemikirannya ketika ia gagal membuat sesuatu hal "bersinar" ditangannya, terlebih terdapat artis lain yang lebih bersinar di panggung.Ia berakting baik di panggung, tidak ada yang tahu karakter asli sang artis kecuali "manager"nya, seorang yang sangat dekat. ia bagaikan artis drama teatrikal yang dapat mengubah karakter dirinya seketika sesuai dengan sedang dalam latar atau scene apa dia. membingungkan, memang.

hal lain yang mengganggu ketika ia menjadi seorang pemimpin ialah ia seorang yang plin-plan, sulit melakuka decision making walau jam terbangnya sudah lumayan cukup, hal ini mungkin karena banyak clash di dalam dirinya antara pemikiran yang rasional dan perasaan yang melumerkannya. Ketika ia dihadapkan suatu pilihan atau masalah solusi yang ia berikan sangatlah baik namun dalam sepersekian detik sebelum eksekusi asap-asap perasaan melingkupi pikirannya, sehingga perasaan lebih sering dominan dibanding pemikiran. yang ia butuhkan ialah seorang "pemeran pembantu" untuk membantu meyakinkan jika pemikiran ia merupakan hal yang benar dan si "perasaan" yang salah. Saat seeorang meyakinkannya, kemudian ia memutuskan pilihannya, perasaan kembali hadir membisikan diri dan membuat sedikit rasa risau akan hal yang akan terjadi, karena "artis" takut fans nya akan berkurang.

hal-hal ini sangatlah terlihat kompleks dan memang kompleks, yang terkadang ia sendiri akan dibuat pusing ketika skrip drama ini dipenuhi dengan konflik-konflik...

then, it is to be continued, and we are offered two kind of plots. Ia akan menjadi sang ISFP yang menembus batas takdir pada umumnya, atau ia akan menjadi seperti ISFP yang lain, yang tidak cocok dengan peran barunya.

I'M STILL IN THE CROSSROAD...

Tidak ada komentar: